Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani... Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya... Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu... Dia berkata kepada batang bambu, "Wahai bambu, maukah engkau ku pakai untuk menjadi paip saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"
Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau, Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi paip saluran air itu."
Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku... Akhir sekali aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar... Apabila itu semua sudah selesai, engkau akan menjadi paip yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang ku tanam dapat tumbuh dengan subur."
Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam.. , kemudian dia berkata kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bahagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?"
Petani menjawab batang bambu itu, "Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."
Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan.. Aku ingin sekali berguna bagimu... Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki."
Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi paip saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.
Pernahkah kita berfikir bahawa dengan masalah yang datang silih berganti tak habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya?
Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, Allah sedang membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat... Dia sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Allah tidak akan memberikan beban yang tidak mampu kita pikul... Jadi maukah kita berserah pada kehendak Allah, membiar kan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-Nya?
Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, "Ini aku wahai Allah, perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki."....
*Semoga kita lagi tabah mengharungi dugaan di masa akan datang.. Amin...
No comments:
Post a Comment