08 February 2010

Cubalah Mencintai-NYA...

Cinta mungkin sebuah kata agung yang paling sering membuat seseorang terpaku di hadapannya... Segala teori dan argumentasi yang dilontarkan akan lumpuh begitu saja saat kita sendiri yang mengalami bagaimana hebatnya cinta itu mempengaruhi diri kita... Mungkin sukar untuk difahami bagi orang yang tidak pernah merasai cinta... bagaimana rasa cinta itu menjelma menjadi ratusan ringgit kredit telefon, berlimpahnya waktu untuk menunggu yang terkasih walau kita sedang dalam deadline ketat, terbuka lebarnya mata mengerjakan tugas-tugas demi membantu yang tersayang. Bongkahan pengorbanan yang tak rela dipecahkan…

Merasakan cinta seperti merasakan hangatnya matahari... Kita selalu merasa kehangatan itu akan terus menyirami diri.... Setiap pagi menanti mentari, tak pernah terpikirkan akan turun hujan atau badai kerana kita percaya semua itu pasti akan berlalu dan mentari akan kembali, menghangati ujung kaki dan tangan yang sedikit membeku... Mentari ada di sana, dan dia pasti setia..

Terkadang kita lupa, matahari yang hidup dan mengisi hidup itu adalah hamba dari Penguasa kehidupan, kehidupan kita, kehidupan matahari. Satu waktu matahari harus pergi, walau ia tak pernah meminta, walau pinta tak pernah kita ucapkan. Jadi, ia akan pergi, apapun yang terjadi. Kerana ini adalah kehendak-Nya. Segala yang ada di dunia ini tidak pernah abadi, kerananya ia akan pergi. Selamanya, bukan sementara...

Inilah dunia. Senang atau tidak, kita hanya mampu terima... Mungkin kita ingin protes, ingin teriak.. betapa tidak adilnya! Tapi kita cuma akan dijawab oleh tebing karang yang bisu, atau lolongan anjing dari kejauhan yang terdengar mengejek. Mungkin kita kecewa dan ingin mengakhiri hidup... Mungkin kita begitu ingin memukul, tapi cuma angin yang bisa merasai... Sekarang cuba lihat dulu, apakah itu mengubah apa pun? Tak ada yang berubah kecuali semakin dalamnya rasa sakit itu...

Maka ketika kuasa-Nya yang mutlak menjambak cinta sementara kita pada matahari, kita bisa apa? Kerana kita cuma hamba, kita cuma budak! Kita hanya mampu menelan kepahitan yang kita ciptakan sendiri...

Mungkin yang perlu kita jawab; mengapa kita melabuhkan cinta begitu besarnya pada manusia? Padahal kita tahu tidak ada yang abadi di dunia ini. Mengapa?

Allah menciptakan cinta di antara manusia. Dia yang paling hebat, paling tahu bagaimana cinta itu, bagaimana mencintai, bagaimana dicintai. Kenapa kita begitu angkuh, merasa paling mencintai, merasa paling dicintai, merasa memiliki segalanya dengan cinta. Padahal cinta itu cuma dari manusia, untuk manusia. Dan suatu hari cinta itu akan hilang. Mungkin tak cuma pupus, tapi tak berbekas, tak berjejak. Hanya cinta yang begitukah yang kita inginkan?

Kenapa kita tidak mencuba raih matahari cintanya Allah, yang tak pernah tenggelam dan tak pernah sirna... Tidak pernah usang, tidak hancur, dan tidak akan pernah sia-sia. Mencintai Allah? Terlalu abstrak, terlalu aneh. Masa’? Itu kerana kita tak pernah merasa dekat, tak pernah berusaha mendekati-Nya... Allah menjadi asing kerana kita memposisikan Allah sebagai sesuatu yang berada di langit yang tinggi dan tak mungkinlah kita mencapainyaaa. Jangankan mencintai, membayangkan untuk mendekatinya saja tak mungkin.

Tahukah kita, Dia menawarkan cinta-Nya untuk kita... Hebat kan? Kita? Manusia yang hina dina yang berasal dari setitis sperma yang hina? Ditawarkan cinta dari pembuat cinta? tsk… tsk… tsk... Apa nda salah nih? Kemudian kita malah menolak dan menjauh? Wah… wah… betapa bodohnya kita ...

Kalau cinta seperti itu ditolak, cinta apa lagi yang kita harapkan? Cinta yang membawa pada kekecewaan, rasa sakit, atau derita? Cinta yang hanya mekar semusim lalu luruh tak berbekas, bahkan wanginya...

Percayalah… cinta yang ditawarkan-Nya tak pernah menguncup, mekar, atau luruh. cinta-Nya abadi, mekar selamanya. Dan Dia akan memberi kita cinta dari manusia. Mentari itu terus di sana, bila dan di manapun kita ingin merasakan hangatnya. Kita punya cinta dari Allah...

Apakah kita tak berniat membalas ketulusan cinta itu ? fikirkan dan renungkan.. semoga kita sentiasa sedar akan hakikatnya... Ya Allah.. jadikan kami sentiasa dekat padaMU.. sentiasa ingat padaMU.. sentiasa cinta dan kasih padaMU ya Allah... berikan kami rasa itu... kerana aku mau.. kerana aku ingin dan aku rela ya Allah.. Amin... :'')

No comments:

Post a Comment

Blog Widget by LinkWithin