14 September 2009

Sayangilah aku hingga hujung waktu...



Kalau kita berbicara tentang pernikahan... pasti semua mengharapkan yang baik2 atau pasangan yang ideal... memang normal la.. kalau mengharapkan kriteria ideal untuk calon pasangan hidupnya... Sang pemuda mengharapkan calon isteri yang cantik jelita, keluarganya baik2, pintar, akhlak mulia, sholeha, dll.

Begitu juga sang wanita ingin memiliki suami yang hensem, kaya, sabar, pintar, bertanggung jawab, setia, akhlaknya memikat, dan sebagainya... Cuba bayangkan semua ini terjadi pada diri kita, wah...syurga dunia tuh! Siapa yang nda mau.. btul nda? hehehehe

Saat kita mula lanjut usia... rambut mula gugur.. raga pun perlahan2 rapuh dan sepuh... sang isteri atau suami masih tetap setia mendampingi... ketika di pembaringan.. ada yang bole picit badan hinggakan tertidur.. ketika sejuk ada yang memeluk menghagatkan badan.. semakin erat.. bersama saling menempuhi saat kaki-kaki kita semakin lemah.... Kalau sedih ada yang menghibur... saat senang apalagi... wah.. terasah bahagia...

Namun... menurut Hasan Al Banna.. waktu itu adalah kehidupan.. ia tidak pernah berhenti sesaatpun.. seiring waktu berlalu, isteri semakin kerepot dan kurus... Tapi menurut sang suami.. "Isteriku masih yang tercantik," sementara suami pun perutnya suda makin buncit, tapi menurut sang isteri, "Engkaulah satu-satunya Pangeran dalam istana hatiku."

Kebesaran Allah SWT pun selalu nampak di dalam rumah tangga... Setiap anggota keluarga melakukan solat berjamaah... qiyamullail, membaca Al Qur'an, tasbih, tahmid, saling bertausyiah, bermaafan, menasihati, dan mengingatkan... Inilah hasil dari sepasang anak manusia yang menikah kerana ingin mengharapkan keradhaan-Nya dan cita-cita Islam serta kemegahan ajaran-Nya... Inilah dia syurga yang disegerakan sebelum syurga yang kekal abadi....

Semua ini adalah adalah harapan setiap pasangan..... Namun, tidak jarang juga ditemukan dalam suatu keluarga yang terjadi adalah sebaliknya.... Dari isteri yang bukan dari golongan pintar mengatur rumah tangga, menjaga anak, atau suami yang selalu pulang malam tak peduli dengan anak dan isteri, dan macam-macam lagi... Kata nista, kata-kata yang menyakitkan, tuduhan, makian bahkan saling memukul, boleh juga terjadi pada sebuah keluarga... Rumah tangga serasa bagai hidup di neraka, tidak ada ketenangan apalagi kasih sayang...

Memang ya... segala sesuatu itu boleh jadi tidak seindah seperti yang kita bayangkan... Ada bunga-bunga indah... namun cukup banyak juga onak dan duri yang sentiasa menghadang.... Kerana itu, berbagai masalah kehidupan dalam lembaga pernikahan harus dihadapi secara realistik oleh setiap pasangan...

Apalagi hidup di zaman seperti sekarang ini memang tidak mudah... namun Al Qur'an memberikan arahan dalam kehidupan berumah tangga,

".... dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik...."
[QS Ath Thalaaq: 6]

"dan janganlah kamu menyusahkan mereka kerana hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata... Dan bergaullah dengan mereka secara patut... Kemudian, bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) kerana mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak." [QS An Nisaa': 19]

Seperti gading, tidak ada yang tidak retak, begitu juga manusia, tidak ada yang sempurna... Setiap kita pasti ada kekurangannya, bole jadi seorang suami atau isteri terlihat mempunyai satu kekurangan.. namun kalau difikir-fikir lebih banyak kelebihannya.... Apakah kekurangannya saja yang diperhatikan oleh pasangannya atau kedua-duanya dengan pertimbangan yang adil?

Konflik dalam kehidupan rumah tangga juga menyebabkan banyak pasangan kehilangan cinta yang dulunya mempersatukan mereka, dan Allah SWT juga telah memberikan arahan yang jelas,

"Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS At Taghaabun: 14]

Kerana itu, sesungguhnya dalam kehidupan berkeluarga yang kita harapkan adalah indahnya keampunan Allah dan syurga-Nya, juga kasih sayang orang-orang yang terdekat dengan kita, yang setiap hari saling memerlukan, kerana itu 'sayangilah aku (pasangan hidupmu) hingga hujung waktu.'

Wahai akhi wa ukhti fillah, mari kita saling mendoakan... Semoga dengan kita mengambil panduan Al-Qur'an dan sunnah Rasul-Nya serta contoh teladan dari keluarga Rasulullah SAW, akan semakin banyak rumah tangga yang tadinya kurang bahagia kembali menjadi bahagia, rumah tangga yang bahagia menjadi lebih bahagia, dan insyaAllah pula kepada mereka yang belum berumah tangga dikabulkan do'anya berupa pasangan hidup yang sholeh atau sholehah... Aamiin allahumma aamiin..

Wallahu alam bisawab

1 comment:

  1. Kami ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan KI ANGEN JALLO dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi KI ANGEN JALLO dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan KI ANGEN JALLO meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan KI ANGEN JALLO kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik KI ANGEN JALLO sekali lagi makasih yaa KI dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja KI ANGEN JALLO DI 0 8 5-2 8 3-7 9 0-4 4 4 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW

    ReplyDelete

Blog Widget by LinkWithin